Rabu, 16 Mei 2018

Manfaat Puasa Dalam Segi Kesehatan

  • Membantu memperbaiki kondisi medis
Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.
  • Menyehatkan jantung
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung,dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung,

faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan besar.
  • Mengurangi risiko kanker.
Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.
  • Menjaga berat badan
Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori selama berpuasa. Namun, bisa kembali naik begitu Anda berbuka puasa. Hal ini karena ketika berpuasa Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih, ketika berbuka puasa Anda justru melampiaskan nafsu makan.

"Jadi jangan enggan ya untuk berpuasa. Karena selain mendapat pahala, ada faedah kesehatannya juga. "
Sistem Saraf dan Alat Indra


A. Sistem Saraf Sadar
1. Sistem Saraf  Kepala (Kranial)
Sistem saraf kepala disusu oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kepala terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Dua belas saraf tersebut meliputi:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu nomor I, II, dan VIII
2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf III, IV, VI, XI, dan XII
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor V, VII, IX, dan X

Saraf kranial dan letaknya :


No. saraf
Nama Saraf
Jenis Saraf
Dari Saraf Sensori
Dari Saraf Motor

I
Olfaktori
Sensori
Selaput lendir hidung
Tidak ada

II
Optik
Sensori
Retina mata
Tidak ada

III
Okulomotor
Motor
Otot penggerak bola mata
Otot penggerak bola mata, lensa mata, pupil mata

IV
Troklear/patenik
Motor
Otot penggerak bola mata
Otot lain penggerak bola mata

V
Trigeminal
Gabungan
Gigi dan kulit muka
Otot pengunyah

VI
Abdusen
Motor
Otot penggerak bola mata
Otot lain penggerak bola mata

VII
Fasial
Gabungan
Lidah bagian ujung
Otot muka, kelenjar ludah

VIII
Auditori (vestibulokoklear)
Sensori
Koklea dan saluran setengah lingkaran
Tidak ada

IX
Glossofaringeal
Gabungan
Lidah bagian belakang tonil
Kelenjar ludah, otot penelan di faring

X
Vagus
Gabungan
Laring, paru-paru, jantung, lambung, pankreas, hati
Saraf simpatetik ke laring, esofagus, paru-paru, jantung, lambung, dan pankreas

XI
Spinal (aksesori)

Motor

Otot di belikat, laring, faring, dan langit-langit halus
Otot laring, faring, dan langit-langit halus

XII
Hipoglosal
Motor
Otot lidah
Otot lidah


2. Sistem Saraf Tulang Belakang (Spinal)
Disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf tulang  punggung melayani reseptor dan efektor lain (selain reseptor dan efektor yang disarafi oleh otak). Berdasarkan asalnya, saraf tersebut dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
Pada tubuh manusia dijumpai adanya pleksus (gabungan), yaitu beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf. Ada 3 macam pleksus yaitu sebagai berikut:
1. Pleksus servikalis, merupakan gabungan urat saraf leher yang memengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
2.  Pleksus brakialis, yaitu gabungan urat saraf lengan atas yang memengaruhi bagian tangan
3. Pleksus lumbo sakralis, adalah gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang memengaruhi bagian pinggul dan kaki.

B. Sistem Saraf tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf ini terletak khusus di sumsum tulang belakang . Susunan saraf otonom terdiri atas susunan saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Perbedaan struktur antara saraf simpatetik dan parasimpatetik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatetik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga memiliki serabut preganglion pendek dan memiliki serabut postganglion yang panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatetik memiliki serabut praganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu efektor dan memiliki serabut postganglion pendek. Serabut praganglion yang dimaksud adalah serabut saraf yang keluar dari ganglion.
1. Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik terletak di depan ruas tulang belakang dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf.
2. Sistem saraf parasimpatetik
Susunan saraf parasimpatetik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.
Sistem saraf otonom :
Bagian tubuh yang dipengaruhi
Saraf simpatetik
Saraf parasimpatetik

Iris (pupil)
Memperbesar pupil
Mengecilkan pupil

Bronkus
Memperbesar bronkus
Mengecilkan bronkus

Jantung
Mempercepat detak jantung
Memperlambat detak jantun

Arteri
Konstriksi (memperkecil diameter)
Dilatasi (memperbesar diameter)

Kandung kemih
Relaksasi kandung kemih
Kontraksi kandung kemih

Lambung
Menghambat kerja lambung
Memacu kerja lambung





Essay no.3 :
Struktur Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi sendiri bisa dibedakan menjadi 2 bagian meliputi sistem saraf kranial dan juga sistem saraf otonom.
Sistem Saraf Kranial
Sistem saraf kranial (sering disebut dengan sistem saraf sadar merupakan saraf yang mempunyai peranan dalam mengatur semua gerakan yang memang dilakukan secara sadar. Disini bisa diartikan karena di bawah kendali dari kesadaran diri kita sendiri. Seperti misalnya saat kita mengambil gelas, tangan kita dalam keadaan sadar kalau memang ingin mengambilnya.
Sistem saraf sadar bisa dibedakan menjadi 2 bagian yakni meliputi bagian sistem saraf kepala dan juga bagian sistem saraf tulang belakang. Sistem saraf kepala sendiri terbentuk karena adanya 12 pasang saraf yang memang dikeluarkan dari bagian otak. Saraf kepala mempunyai keterkaitan hubungan dengan bagian reseptor dan juga bagian efektor untuk bagian area kepala.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom (sering disebut dengan sistem saraf tak sadar) yang bisa melakukan aktivitas kerjanya secara otomatis, tanpa adanya kehendak dari bagian saraf pusat. Seperti misalnya ialah gerak alat pencernaan, denyut jantung, dan juga proses pengeluaran keringat.
Susunan dari bagian saraf otonom meliputi susunan saraf simpatetik dan juga susunan saraf parasimpatetik. Perbedaan yang mendasar mengenai struktur antara saraf simpatetik dan juga saraf parasimpatetik bisa ditemukan pada posisi ganglion. Saraf simpatetik mempunyai ganglion yang bisa ditemukan di sepanjang bagian tulang punggung yang melekat secara langsung pada bagian sumsum tulang belakang.
Sehingga mempunyai banyak serabut preganglion yang pendek dan juga mempunyai serabut postganglion yang panjang. Sebaliknya, pada saraf parasimpatetik mempunyai serabut praganglion yang panjang. Hal ini disebabkan karena adanya ganglion yang melekat secara langsung pada bagian organ yang dibantu oleh bagian efektor dan juga mempunyai serabut postganglion yang pendek. Serabut praganglion disini ialah bagian serabut saraf yang keluar langsung dari bagian ganglion.
Contoh soal :
 Di bawah ini yang bukan merupakan pengaruh dari saraf simpatik pada kerja organ tubuh yaitu ...
a. mengembangkan kantung kemih
b. mempercepat denyut jantung
c. mempercepat proses pencernaan
d. memperlebar pupil
e. memperkecil diameter pembuluh
INDIKATOR 19
Gerak Sadar

Gerak sadar adalah gerakan yang dikontrol oleh pusat kesadaran. Pada gerak itu, otakmu memberi perintah kepada otot-otot untuk melakukan gerakan tersebut. Jalannya impuls pada gerak sadar adalah sebagai berikut:
impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor → neuron motorik → efektor (gerak anggota tubuh).
Contoh gerak sadar adalah aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat.

Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tanpa disadari.
Contohnya bila tangan menyentuh benda panas tanpa sengaja, maka secara spontan akan menarik tangan menjauhi benda panas itu.
Jalannya impuls pada gerak refleks sebagai berikut:
impuls dari reseptor→neuron sensorik → sumsum tulang belakang respon efektor → neuron
motorik → efektor

Impuls yang menyebabkan gerakan tersebut dibawa oleh sel saraf sistem eferen somatik dan suatu jalur rangsangan pendek yang disebut lengkung refleks.

Gerak refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks kranial dan refleks spinal. Pada refleks kranial
(yang terjadi di kepala, misalnya bersin), jalur ini hanya melibatkan sebagian kecil dari otak. Namun pada refleks spinal (yang terjadi di bagian tubuh lainnya), hanya sumsum tulang belakang yang terlibat secara aktif, sedangkan otak tidak terlibat. Jalan impuls pada gerak refleks di atas melibatkan lengkung refleks spinal.

Perhatikan nama-nama berikut.
1. Otak
2. Gerak
3. Neuron sensorik
4. Neuron motorik
5. Rangsang
6. Sumsum tulang belakang
Urutan gerak sadar yang benar adalah . . . .
a. 1-3-4-5-6-2              c. 5-3-4-6-1-2
b. 5-4-3-6-1-2              d. 5-4-1-3-2
Berikut ini aktivitas organ yang dipengaruhi saraf parasimpatik adalah . . . .
a. meningkatnya denyut jantung
b. meningkatnya peristaltik lambung
c. meningkatnya laju pernapasan
d. melebarnya pupil

Indikator 16. Diberikan gambar neuron, peserta didik dapat menjelaskan fungsi jaringan penyusun sel saraf


Fungsi bagian-bagian neuron:
Nukleus : pengatur kegiatan sel saraf (neuron)
Dendrit : menerima impuls dari sel lain untuk dikirimkan ke badan sel
Badan sel : mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron
Selubung mielin : melindungi bagian akson dan memberi nutrisi akson serta mencegah terjadinya kebocoran impuls
Nodus ranvier : mempercepat jalannya rangsangan
Sel schwann : membentuk selubung mielin
Sinapsis : penghubung dengan jaringan otot atau neuron lain


Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Saraf
meningitis
peradangan pada selaput otak (meningia) dengan gejala bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal, disebabkan oleh bakteri/virus neisseria meningitis
ensefalitis
peradangan jaringan otak, disebabkan oleh virus
neuritis
gangguan pada saraf tepi akibat peradangan,keracunan, atau tekanan pukulan/patah tulang. gejala yaitu rasa sakit kepala hebat pada malam hari
rasa baal (kebas) dan kesemutan
gangguan pada saraf sensor, disebabkan oleh gangguan metabolisme,tertutupnya aliran darah, kekurangan vitamin neurotropik (b1,b6,b12)
epilepsi (ayan)
penyakit saraf menahun(bukan keturunan)yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tidak beralasan. disebabkan oleh trauma kepala(cedera/kecelakaan),tumor otak,kerusakan otak saat proses kelahiran,stroke,alkohol,kelainan metabolisme,infeksi,toksin
alzheimer
sindrom kematian sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang,kehilangan kemampuan melakukan aktivitas sehari2,(sering diderita 65 tahun keatas)
gegar otak(commotio cerebri)
bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental/tingkat kesadaran. ditandai dengan kebingungan/pingsan beberapa menit
hidrosefalus
peradangan selaput otak dimana terjadi penumpukan cairan diotak, jika dibiarkan terlalu lama kepala akan membesar
parkinson(gangguan kerja otot)
gangguan produksi neurotransmitter dopamin diotak pada dasar ganglion. karena neuron mengalami degenerasi. kekurangan dopamin(asetilkolin tidak dapat bekerja normal). penderita mengalami tremor(gerak yang tidak terkendali)
afasia
kehilangan daya ingat karena kerusakan pada orak besar bagian tengah
ataksia
penyakit degeneratif akibat menyusutnya otak kecil. gejala yaitu kesulitan mengontrol gerak tubuh,tersedak saat minum dan kesulitan melafalkan kata
amnesia
ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian di masa lampau akibat goncangan batin/cidera otak
stroke
kerusakan otak akibat tersumbatnya/pecahnya pembuluh darah di otak
cutter
kelainan dimana penderita selalu melukai dirinya sendiri saat depresi,stress atau kebingungan
transeksi
kerusakan sebagian/seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. transeksi pada daerah servik menimbulkan kuadriplegia(lumpuh tungkai atas dan bawah). transeksi diatas pembesaran lumbar menimbulkan paraplegia(lumpuh kedua tungkai bawah)
poliomielitis
kelumpuhan akibat serangan virus pada neuron motor sistem saraf pusat
neurastonia(lemah saraf)
akibat keracunan dan pembawaan lahir dengan ciri pemarah,kecil hati,kurang tenaga


Struktur dan fungsi hormon

No.
Kelenjar
Letak
Hormon
Fungsi/Peranan

1
 Hipofisis/ Pituitari
Dasar Otak Besar
  ACTH
(Adrenocorticotrophic
Hormone)
  FSH (Follicle Setimulating Hormone)





  LH (Luteinizing Hormone)








  ICSH


  Prolaktin


  STH (Somatotrophic Hormone)

  MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

  Oksitosin



  ADH (Antidiuretic Hormone)
  Merangsang
 produksi hormon glukokortikoid
  Menstimulasi produksi estogen (pada wanita)
dan merangsang terjadinya spermatogene
sis (pada pria)
  Mempengaruhi terjadinya ovula
si dan  pembentu
kan korpus luteum (pada wanita_)
Mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.
(pada pria)

  Menstimulasi produksi testosteron

  Menstimulasi
 sekresi air susu

  Menstimulasi pertumbuhan tulang

membantu  produksi pigmentasi kulit

  Merangsang
kontraksi otot
pada uterus

  Mencegah pembentukan
 urin dalam jumlah banyak

2
Tiroid/Gondok
Daerah leher dekat jakun
  Tiroksin









  Triodotironin


  Kalsitonin
  Proses
 metabolisme, pertumbuhan
fisik, perkembangan mental,
kematangan seks,
dan mengubah
giklogen menjadi
 gula dalam hati

  Distribusi air dan garam dalam
tubuh
  Menjaga keseimbangan kalsium dalam darah

3
Paratroid / Anak Gondok
Daerah {Dorsal}
Kelenjar Gondok
  Parathormon
Mengaendalikan kadar kalsium dalam darah

4
Adrenal / Anak Ginjal
Suprarenalis
  Glukokortikoid




  Androgen


  Anrenalin
  Menaikan kadar glukosa darah, mengibah
glikogen menjadi glukosa
  Membentuk sifat kelamin
sekunder pria
  Mengubah
 glikogen dalam
otot menjadi
 glukosa dalam
 darah

5
Pangkreas/ Langerhans
Pulau-pulau langerhans
  Insulin



  Glukogen
  Mengubah
glukosa menjadi glikogen dalam
hati
  Mengubah
glikogen menjadi glukosa


6.
Gonad/ Kelamin
Wanta: Daerah perut




Pria : Buah Zakar
  Estrogen






  Progesteron
  Testosteron
  Membentuk sifat kelamin sekunder pada wanita
Penebalan dan perbaikan
dinding uterus

Menentukan ciri pertumbuhan sekunder pada
pria

7
Timus/ Kacangan
Daerah dada
Thymosin
Sistem Imun
 (kekebalan)


Indikator 23
Diberikan gambar peserta didik dapat mejelaskan gambar yang diminta ( indra penglihatan)




Bagian Mata
Fungsi

a.
Sklera
:
pembungkus lapisan luar

Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata

b.
Kornea
:
selaput bening tembus pandang pada bagian depan sklera

Penerima rangsang cahaya






Mereaksikan cahaya

c.
Koroidea
:
lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah (kecuali di bagian depan)

Penyedia makan bagi bagian mata yang lain

d.
Iris (selaput pelangi)
:
selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea

Melindungi refleksi cahaya dalam mata






Mengendalikan kerja pupil

e.
Pupil
:
berupa lubang yang dibatasi oleh iris

Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan mata

f.
Lensa
:
berupa lensa bikonveks

Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina mata

g.
Aqueous humor
:
berupa cairan encer

Menjaga bentuk kantong depan bola mata

h.
Vitreous humor
:
berupa cairan bening dan kental selaput jala

Meneruskan rangsang ke bagian mata mem-perkukuh bola mata

i.
Retina
:


Menerima bayangan dan untuk melihat benda

j.
Fovea (bintik kuning)
:
berupa bagian yang mengandung sel- sel kerucut

Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina

k.
Badan silia
:
berupa otot melingkar dan otot radial yang terdekat pada ujung depan lapisan koroid yang membentuk penebalan

Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humor

l.
Bintik buta
:
tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata

Tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang

m.
Saraf mata
:
berupa serabut saraf

Meneruskan rangsang cahaya ke saraf kranial (saraf optik)



Contoh soal :


1, pembentukan bayangan benda yang dilihat.
2,  pengaturan cahaya yang masuk.
3, menerima cahaya dari luar.
4, memfokuskan cahaya sehingga jatuh tepat di fovea
5, mengatur besar kecilnya bayangan benda
Pembahasan:
Nomor 4 adalah lensa mata , bagian ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya.

Fungsi dari struktur mata nomor 5 adalah….
Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata.
Menerima bayangan dan untuk melihat benda.
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humor.
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf kranial (saraf optik)
Menjaga bentuk kantong depan bola mata
Pembahasan:
Karena nomor 5 menunjukkan bagian retina yang berfungsi untuk menerima bayangan benda yang telah difokuskan oleh lensa.


24.Menjelaskan gambar yang diminta (Struktur dan Fungsi Alat Indra Pengelihatan)

Fungsi :
Kornea : Berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam

Pupil : Mengatur intensitas cahaya yang masuk kemana

Lensa : Berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke mata supaya tepat jatuh di depan retina
Iris : Memberikan warna pada mata

Otot Siliari/Jasad Siliari : Menjaga kelenturan mata

Sklera : Melindungi struktur mata (bagian paling luar)

Koroid : Pembuluh darah pada mata yang berfungsi mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina

Retina : Menerima cahaya terfokus dari mata,terbagi 2 bagian yaitu Bintik Kuning (Tempat penerimaan bayangan jika banyak cahaya sehingga berwarna) dan bintik buta (tempat penerimaan bayangan jika sedikit cahaya,sehingga hitam putih)

Saraf Optik : Meneruskan gambar yang diterima ke bagian otak


25.Menjelaskan struktur dan fungsi saraf pusat
Saraf pusat tersusun atas 2 bagian,yaitu Otak dan Sumsum Tulang Belakang
A.   Otak
Otak terletak di dalam rongga kepala. Secara fisik, bagian luar otak berwarna abu-abu, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Otak manusia dilindungi oleh selaput pembungkus yang disebut meninges. Selaput ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu durameter (selaput keras), arachnoid (selaput jaring-jaring), dan piameter (selaput halus).
Durameter; adalah lapisan pembungkus otak paling luar yang fungsi utamanya sebagai pelindung otak dan penjaga cairan serebrospinal.
Arachnoideamater; adalah lapisan pembungkus otak bagian tengah yang berfungsi sebagai bantalan otak untuk menghindari kerusakan mekanik.
Piameter; adalah lapisan pembungkus otak terdalam yang berbentuk lipatan-lipatan sesuai permukaan otak. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung otak serta pengedar cairan serebrospinal,
Bagian-bagian Otak
Otak terbagi menjadi bagian utama, yaitu otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
1) Otak besar (serebrum)
Otak besar adalah bagian otak paling besar dari seluruh bagian otak manusia. Hampir dua per tiga dari berat total otak disumbangkan oleh otak besar atau serebrum. Otak besar terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan (hemisfer kanan) dan belahan kiri (hemisfer kiri).
Otak besar berfungsi untuk mengatur seluruh, aktivitas tubuh yang disadari, misalnya kesadaran, kemauan, ingatan, dan pertimbangan. Berdasarkan letak dan fungsinya, terdapat 4 bagian (lobus) utama otak besar, sebagai berikut.
Lobus frontal; merupakan bagian otak besar yang terletak di paling depan, berfungsi untuk kegiatan motorik secara sadar, misalnya kemampuan berbicara, kemampuan berpikir, dan pengendalian emosi.
Lobus parietal; adalah bagian otak besar yang terletak di tengah, dibelakang lobus frontal. Lobus pariental berfungsi untuk proses sensorik (penerima rangsangan), contohnya sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu.
Lobus temporal; adalah bagian otak besar yang terletak di samping, berfungsi untuk memproses data suara dan juga fungsi bahasa.
Lobus oksipital; adalah bagian otak besar yang terletak di bagian belakang, berfungsi untuk memproses data visual (penglihatan).
2) Otak kecil (serebelum)
Otak kecil atau serebelum memiliki struktur yang hampir mirip dengan otak besar, yaitu memiliki dua belahan, kiri dan kanan, serta memiliki banyak lipatan-lipatan otak, terletak pada bagian bawah otak belakang, di bawah lobus oksipital.
Bagian otak ini berfungsi untuk pusat keseimbangan, mengatur kegiatan motorik, dan koordinasi otot. Fungsi lain dari otak kecil, yaitu berperan dalam pengolahan informasi (kognitif) dan emosi. Otak kecil memiliki tiga lobus, yaitu lobus anterior, lobus posterior, dan lobus flocculonodular.
3)  Batang Otak (Brainstem)
Batang otak adalah bagian otak yang terletak di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Pada saat melakukan gerakan sadar, batang otak merupakan jalur yang harus dilalui impuls untuk mencapai bagian otak besar.
Batang otak merupakan bagian yang mengubungkan otak dengan sumsum tulang belakang, berfungsi untuk mengontrol pernafasan, denyut jantung, dan reaksi insting
Batang otak terbagi  menjadi tiga bagian sebagai berikut.
Otak tengah (Mesenchepalon) : bagian ini memiliki fungsi utama sebagai stasiun impuls penglihatan, pendengaran, gerakan mata, dan juga gerakan tubuh.
Sumsum lanjutan (Medulla Oblongata) : merupakan penghubung antara otak dan sumsum tulang belakang. Bagian ini memiliki fungsi otonom, seperti pernafasan, detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
Pons : merupakan bagian batang otak yang terletak di bawah otak tengah dan di atas sumsum lanjutan. Fungsi utama pons adalah sebagai jalur perantara untuk mentransfer sinyal antara otak besar dengan otak kecil.
2.  Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
Sumsum tulang belakang (medula spinalis) adalah saraf yang panjang, tipis, dan berbentuk seperti tabung yang merupakan bagian dari jaringan saraf yang memanjang dari sumsum lanjutan (medula oblongata) sampai di tulang belakang bagian pinggang.
Letak sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Apabila sumsum tulang belakang mengalami cidera, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, dan bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis. Saraf spinalis terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmenlumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis, dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
Fungsi utama dari sumsum tulang belakang adalah untuk transmisi pemasukan rangsangan antara saraf tepi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang belakang, yaitu mengontrol gerakan refleks (spontan), misalnya gerakan refleks pada mata dan hidung.


Soal :
1.Bagian sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan fungsi pernafasan adalah
A.Medula Spinalis
B.Medusa
C.Medula Oblongata
D.Pons Varoli
E.Mesencephalon
Medula Obolongata merupakan penghubung antara otak dan sumsum tulang belakang. Bagian ini memiliki fungsi otonom, seperti pernafasan, detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.
2.Bagian otak yang mengatur pergerakan tubuh pada bagian kanan adalah
A.Hemisfer kiri
B.Hemisfer Kanan
C.Otak Kecil
D.Otak Tengah
D.Megalocephaly
Struktur hemisfer akan mengatur kinerja anggota tubuh secara berlawanan. Hemisfer kanan akan mengatur fungsi dari tubuh sebelah kiri, dan sebaliknya, hemisfer kiri mengatur fungsi tubuh di sebelah
Materi : Gangguan dan kelainan pada indra penglihatan

Kisi no 26 : Diberikan pernyataan peserta didik dapat menjelaskan kelainan dan gangguan yang diminta.
Miopia ( rabun jauh) merupakan gangguan berupa mata tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh karena fokus bayangan jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat dibantu dengan kacamata lensa minus ( cekung / konkaf)
Hipermetropia ( hiperopia/ rabun dekat ), tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat karena fokus bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata berlensa plus (cembung/konveks)
Presbiopia adalah gangguan berupa mata tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun jauh. Gangguan ini dapat dibantu dengan kacamata lensa rangkap
Kebutaan adalah gangguan berupa mata tidak dapat melihat benda apapun.
Kerabunan adalah gangguan berupa mata hanya dapat melihat dengan samar-samar.
Rabun senja adalah gangguan berupa mata tidak bisa melihat dengan jelas pada sore hari saja,akibat kekurangan vitamin A.
Buta warna merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak mampu mempresentasikan warna. Buta warna total adalah kelainan yang menyebabkan mata sama sekali tidak dapat membedakan warna.Warna yang dapat dilihat hanyalah warna hitam,abu-abu,dan putih. Buta warna parsial adalah kelainan yang menyebabkan mata tidak dapat membedakan warna tertentu.
Karatak adalah penebalan pada lensa mata yang menyebabkan penglihatan buram.
Astigmatisma adalah gangguan berupa kelengkungan kornea yang tidak merata.Akibatnya cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Hal ini dapat dibantu dengan kacamata silinder/operasi
Mata juling ( strabismus) adalah kondisi kedua mata tampak tidak searah atau memandang pada dua titik yang berbeda. Hal ini dapat diatasi dengan operasi .


Indikator Soal No. 27
“Diberikan pernyataan peserta didik dapat menjelaskan mekanisme melihat”

Secara Sistematis Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut

1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.

2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.

3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.

4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.

5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.








Makalah Penyelenggaraan Jenazah

Bab 1
Pendahuluan
A.  Latar Belakang
      Kematian (ajal) adalah hal yang pasti terjadi pada setiap makhluk yang bernyawa, tidak ada yang mengetahui kapan dan di mana ia akan menemui ajal, dalam keadaan baik atau buruk. Bila ajal telah tiba maka maka tidak ada yang bisa memajukan ataupun mengundurkannya.Setiap Muslim wajib mengingat akan datangnya kematian, bukan hanya karena kematian itu merupakan perpisahan dengan keluarga atau orang-orang yang dicintai, melainkan karena kematian merupakan pertanggung jawaban atas amal yang dikerjakan selama orang tersebut hidup di dunia.Tiap manusia sudah ditentukan ajalnya sendiri-sendiri oleh Allah swt, hanya saja manusia tidak mengetahui kapan ajal itu akan datang, dan dimana tempatnya ia menghembuskan nafas penghabisan. Ada manusia yang masih sangat muda meninggal dunia, atau masih bayi atau sudah tua dan ada pula yang sudah sangat tua baru meninggal, semua itu Allah swt yang menentukan. Walhasil manusia tidak dapat lari dari kematian. Mau lari ke mana, maka di sana pula mati akan mengejarnya.
Dalam ajaran Islam, kehormatan manusia sebagai khalifah Allah swt dan sebagai ciptaan termulia, tidak hanya terjadi dan ada ketika masih hidup di dunia saja. Akan tetapi kemuliaannya sebagai makhluk Allah swt tetap ada walaupun fisik sudah meninggal. Kesinambungan kemuliannya sebagai makhluk Allah terjadi karena ruhnya tetap hidup berpindah ke alam lain, yang sering disebut dengan alam berzakh, alam di antara dunia dan akhirat.Penghormatan dan pemuliaan tersebut dilakukan sejak mulai dari perawatan jenazah, yang diteruskan oleh ahli waris atau handai taulan yang masih hidup setelah jenazah seseorang meninggal diberikan dalam beragam bentuk, seperti ziarah, berkirim doa, dan sebagainya. Karena pentingnya pengurusan jenazah sejak memandikan jenazah sampai penguburan jenazah maka Rasulullah saw memberikan kabar gembira bagi siapa saja yang mau mengurus jenazah sampai selesai dengan pahala yang besar, sebagaimana sabda beliau:Artinya: Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa mengurus jenazah sampai menyolatkannya, maka baginya satu qirath. Dan barangsiapa mengurus jenazah sampai diamkamkan, maka baginya dua qirath” Seseorang bertanya: “Apa itu dua qirath?” Beliau bersabda: “Dua gunung besar”.
 Pengurusan jenazah muslim sangatlah penting karena jika ada seorang muslim meninggal di suatu tempat dan tidak ada yang bisa merawatnya dengan benar (sesuai dengan ajaran agama Islam), maka seluruh masyarakat yang tinggal di tempat tersebut akan mendapatkan dosa karena pengurusan jenazah merupakan wajib kifayah bagi umat Islam. Oleh sebab itu harus ada orang muslim yang mampu untuk mengurusi jenazah dengan benar berdasarkan ajaran agama Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses sakratul maut?
2. Bagaimana hukum penyelenggaraan jenazah?
3. Bagaimana tata cara penyelenggaraan jenazah?
C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang sakratul maut.
2. Untuk mengetahui hukum penyelenggaraan jenazah
3. Untuk mengetahui dan memahami tata cara penyelenggaraan jenazah



                                Bab 2
                         Pembahasan
A.  Sabar Dalam Menderita Sakit
Sakit adalah suatu musibah yang tiap saat dapat menimpa seseorang baik dimasa muda, tua, maupun bayi.
Bagi orang muslim yang baru mendapat musibah berupa sakit merupakan ujian baginya. Keluh dan kesah sedapat mungkin agar ditahan. Dalan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirnizi yang sumbernya dari Abi Hurairah,  r. a berkata:
"Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang sakit semalam lalu ia sabar dan rela terhadap cobaan Allah, maka ia keluar dari dosa-dosanya sepreti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya. "(H. R tirmizi).
Apabila kita lihat orang itu sudah payah sekali dalam menghadapi sakitnya dan diperkirakan sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup (sakratul maut), maka peelu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Hendaknya dihadapkan ke kiblat
b. Hendaknya dituntun mengucapkan kalimat syahadat(tauhid)
لا إله إلا الله= laailaaha illallaah
Sebagaimana sabda Nabi SAW :
لقنو ا هو تا كم ﻻ إله إلا الله
Artinya: "Hendaklah kamu semua menuntun (mengajari)  kepada orang-orang yang akan mati dengan bacaan "LAAILAAHA ILLALLAAH" (H.R MUSLIM).
Oleh karena itu usahakan orang yang akan mati supaya bisa menghembuskan nafas terakhir dengan bacaan "LAAILAAHA ILLALLAAH",maka cukup kita tuntun sekali saja kemudian kita sambung dengan lafas الله  sampai akhir hayatnya. Bila meninggalnya bisa membaca kalimat syahadat berarti ia meninggal dalam keadaan khusnul khotimah
c.  Dibacakan surat yasin
Dengan bacaan surat yasin atau surat-surat lainnya atas orang yang akan meninggal, dengan maksud orang yang sakratul maut itu terhindar dari godaan setan yang ingin menyesatkannya.
Jika orang yang sakratul maut sudah meninggal, hensaklah keluarga memperhatikan keadaan  mayat sebagai berikut:
1.Apabila kedua matanya (mayat) itu dalam keadaan sudah meninggal terbuka, supaya segera di pejamkan dengan mengurut pelupuk matanya secara perlahan.
2.Begitu pula jika mulut mayat masuh terbuka, supaya di usahakan untuk ikat dengan kain selendang atau sapu tanfan atau kain lainnya, agar jangan sampai terbuka atau ternganga.
3.Tutuplah seluruh tubuhnya dengan kain jarit atau kain lainnya, sebagai penghormatan bagi mayat.
4.Seyogyanya mayat di pindahkan ke tempat atau ruangan yang agak luas, dengan maksud agar dalam merawatnya tidak repot dan untuk memberikan keluasan kepada orang -orang yang sedang ta'ziyah sehingga tidak membuat repotnya pada zairin.
5.Bagi keluarga, sanak kerabat, famili dan handaitauladan tidak ada larangan dan halangan untuk mencium mayat, tetapi dalam gal ini jangan sampai berlebih -lebihan.
Apabila ada seorang muslim meninggal dunia yang berada di dekat simayit maka hendaklah melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Hendaklah kita mengucapkan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raajiun
2. Bersihkan tubuhnya dari kotoran
3. Rapatkan kedua belah matanya
4. Qiamkan tangannya
5. Rapatkan mulutnya
6. Ikat dagunya dan disimpul diatas ubun-ubunnya
7. Luruskan kakinya
8. Ikat kedua ibu jari kakinya
9. Letakkan ketempat yang tinggi
10. Hadapkan ke Qiblat

B. Hukum Penyelenggaraan Jenazah
Hukum menyelenggarakan jenazah adalah Fardhu Kifayah, artinya apabila disuatu daerah telah ada orang yang telah menguasainya maka gugurlah kewajiban atas yang lain, namun bila disuatu daerah tidak ada yang menguasainya maka wajib atas semua orang untuk melaksanakannya, bila tidak ada yang melakukannya maka semua orang yang berada di daerah tersebut berdosa.

C.  Defenisi Penyelenggaraan Jenazah
Penyelenggaraan Jenazah adalah prosesi pengurusan jenazah yang dilakukan mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan hingga menguburkan mayit berdasarkan tuntunan syariat.

D.  Keutamaan Menyelenggarakan Jenazah
Adapun diantara keutamaannya adalah :
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga menyolatkannya maka baginya satu qirath, dan barangsiapa yang menyasikannya hingga dimakamkan maka baginya dua qirath, dikatakan ; ‘apakah majsud dua qirath itu? beliau menjawab ‘seperti dua buah gunung yang sangat besar” (Muttafaqun ‘alaihi).

E.  Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah
Memandikan Jenazah
Hukum memandikan jenazah
Dianjurkan agar memilih orang yang jujur dan dapat dipercaya untuk memandikan jenazah.
 Orang yang paling berhak memandikan jenazah adalah orang yang diwasiatkan oleh si mayit di masa hidupnya. Jika tidak, maka keluarga terdekatnya selama orang tersebut memahami tata cara memandikan jenazah dengan baik.
Jenazah pria dimandikan oleh pria sebagaimana jenazah wanita dimandikan oleh kaum wanita pula. Namun bagi suami istri dibenarkan memandikan pasangannya. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam kepada Aisyah, “Kemudharatan apa yang akan menimpamu jika kamu meninggal sebelumku lalu aku memandikanmu,mengkafanimu,menshalatimu, dan menguburkanmu.” Kaum pria maupun wanita dibolehkan memandikan jenazah anak di bawah tujuh tahun yang berbeda jenis kelamin dengannya. Kemudian seorang muslim dilarang keras memandikan jenazah orang kafir, mengkafani, menshalati, mengantar dan menguburkannya, walaupun ia termasuk kerabat dekat.
Bagi orang yang mati syahid, tidak dimandikan, dan tidak pula dikafani, serta tidak dishalati. Ia juga dikuburkan sebagaimana ia saat syahid.
Jika terjadi keguguran, dan janin yang dikandung tersebut telah berusia empat bulan atau lebih maka ia wajib dimandikan, dikafani, dishalati lalu dikuburkan. Karena janin yang telah berusia lebih dari empat bulan statusnya sebagai manusia sempurna.
 Dianjurkan memandikan jenazah menggunakan air yang bersih dan halal serta di tempat yang tertutup. Dan bagi mereka yang tidak ikut memandikan jenazah dilarang mendekat.
Adapun beberapa hal penting yang berkaitan dengan memandikan jenazah yang perlu diperhatikan yaitu
Orang yan utama memandikan jenazah
Untuk mayat laki-laki
Orang yang utama memandikan dan mengkafani mayat laki-laki adalah prang yang diwasiatkannya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya atau istrinya.
      b.   Untuk mayat perempuan
Orang yang utama memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekatdari pihak wanita serta suaminya.
     c.  Untuk mayat anak laki-laki dan anak perempuan
Untuk mayat anak laki-laki boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikannya.
    d.  Jika seorang perempuan meninggal sedangkan yang masih hidup semuannya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan dia tidak mempunyai istri, maka mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup di tayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan. Hal ini berdasarkan sabda rosululloh SAW, yakninya :
اذ ما تت لمرأة مع الرّجا ل ليس معحم امرأة غير ها و الرّجل مع النساء ليس معهن رجل غيره فأنهما ييممنا ويد فنان وهما بمنزلة من لم يجدالماء (رواه ابوا داود البيحقى )
Artinya : “ Jika seorang perempuan meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal ditempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya maka keduanya mayat itu ditayamumkan, lalu dikuburkan, karena keduannya sama seperti tidak mendapat air.” (H.R. Abu Daud dan Baihaqi)
 Syarat bagi orang yang memandikan jenazah
Muslim, berakal, dan baligh
Berniat memandikan jenazah
Jujur dan sholeh
Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah serta mampu aib si mayat.

 Mayat yang wajib untuk dimandikan
Mayat seorang muslim dan bukan kafir
Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal tidak dimandikan
Ada sebahagian tubuh mayat yang dapat dimandikan
Bukan mayat yang mati syahid

Tata cara memandikan jenazah
Berikut beberapa cara memandikan jenazah orang muslim, yaitu :
Perlu diingat, sebelum mayat dimandikan siapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluan mandinya, seperti :
Tempat memandikan pada ruangan yang tertutup
Air secukupnya
Sabun, air kapur barus dan wangi-wangian
Sarung tangan untuk memandikan
Potongan atau gulungan kain kecil-kecil
Kain basahan, handuk, dll
Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan
Mandikan jenazah pada tempat yang tertutup
Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran
Ganti sarung tangan yang baru, lalu berihkan seluruh badannya dan tekan perutnya secara perlahan-lahan
Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengairi kearah kapala
Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian wudhukan
Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah
Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian
Perlakukan jenazah dengan lembut ketika membalik dan menggosok anggota tubuhnya
Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh keseluruh tubuhnya itulah yang wajib. Di sunnahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil
Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah dikafani tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis itu saja
Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menyulur kebelakang, setelah disiram dan dibersihkan lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang
Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya
Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.
2. Mengkafani Jenazah
Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah adalah :
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat
Kain kafan hendaknya berwarna putih
Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.
Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu
Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah

 Adapun tata cara mengkafani jenazah adalah sebagai berikut :
Untuk mayat laki-laki
Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus
Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan diletakkan diatas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian
Tutuplah lubamg-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas
Selimutkan kain kafan sebelah yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selembar dengan cara yang lembut
Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya dibawah kain kafan 3 atau 5 ikatan
Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup dengan daun kayu, rumput, atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain kafan kecuali sekedar menutup aurotnya saja, maka tutuplah dengan apa saja yang ada.
            b.   Untuk mayat perempuan
Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lembar kain putih, yang terdiri dari :
Lembar utama berfungsi untuk menutupi seluruh badan
Lembar kedua berfungsi untuk sebagai kerudung kepala
Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung
Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki
Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha
Adapun tata cara mengkafani mayat perempuan, yaitu :
Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus
Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas
Tutuplah kain pembungkus pada kedua pahanya
Pakaikan sarung
Pakaikan baju kurung
Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang
Pakaikan kerudung
Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam
Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan

      3.   Menyolatkan Jenazah
Menurut ijma’ ulama’ hukum penyelenggaraan shalat jenazah adalah fardu kifayah. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah SAW, yang berbunyi :
صلوا على موتا كم (رواه ابن ما جه )
Artinya : “ shalatilah orang yang meninggal dunia diantara kamu”
Orang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah yaitu :
Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik dan bukan ahli bid’ah
Ulama’ atau pemimpin terkemuka ditempat itu
Orang tua simayat dan seterusnya keatas
Anak-anak simayat dan seterusnya kebawah
Kelurga terdekat
Kaum muslimin seluruhnya
Rukun shalat jenazah ialah :
Berniat menshalatkan jenazah
Takbir empat kali
Berdiri bagi yang kuasa
Adapun tata cara melakukan shalat jenazah adalah sebagai berikut :
Niat shalat jenazah
Niat shalat jenazah dilakukan dalam hati serta ikhlas karena Allah SWT. Sebelum shalatjenazah dilakukan maka kepada imam dan seluruh makmum hendaknya berwudhu dan menutup aurat. Untuk menyalatkan mayat laki-laki imam berdiri sejajar dengan kepala si mayat, sedangkan untuk mayat perempuan, imam berdiri ditengah-tengah sejajar pusat si mayat.
Lafal niat shalat jenazah :
Untuk mayat laki-laki
اصلى على هذا الميت اربع تكبيرات فرض كفا ية مأموما أَوْ اماما الله تعلى  
Artinya : “ sengaja aku niat shalat atas mayat laki-laki empat takbir fardu kifayah menjadi makmum/imam karena Allah SWT ”
Untuk mayat perempuan
اصلى على هذه الميتة اربع تكبيرات فرض كفا ية مأموما أَوْ اماما الله تعلى
Artinya : “  sengaja aku berniat shalat atas mayat perempuan empat takbir fardu kifayah karena Allah SWT ”

Takbir empat kali :
Takbir pertama dimulai dengan mengangkat tangan dan membaca Al-Fatikhah.
Yang artinya :
“dengan menyebut nama Allah AWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai dihari pembalasan, hanya engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada engkaulah kami meminta pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Takbir kedua dan membaca shalawat
اللهم صلى على محمّد وعلى ال محمّد كما صليت على ابر اهيم وبا رك على محمّد وعلى ال محمّد كما باركت على ابراهيم وعلى ابراهيم فى العلمين انك حميد مجيد                                                                                                    Artinya : “ Ya Allah berikanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana engkau telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkatilah Muhammad dan kelurganya, sebagaimana engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya engkau Maha terpuji lagi Maha Bijaksana.”
Takbir ketiga dan membaca do’a untuk si mayat
اللهم اغفرله (ها) وارحمه (ها) وعافه (ها) واعف عنه (ها)                                                                        
Artinya : “Ya Allah ampunilah dia, berikanlah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia”

Takbir keempat lalu diam sejenak dan membaca do’a :
اللهم لا تحرمنا اجره (ها) ولا تفتنّا بعده (ها) واغفرلنا وله (ها)                                                                    
Artinya : “ Ya Allah SWT janganlah engkau tahan kami pahalanya dan janganlah engkau tinggalkan fitnah untuk kami setelah kepergiannya”

Mengkuburkan Jenazah
Adapun tata cara mengkuburkan jenazah adalah :
Masukkanlah mayat kakinya, jika tidak ada kesulitan
Bagi mayat perempuan, ketika mengkuburnya disunnahkan ditirai dengan kain
Bagi mayat perempuan yang memasukkannya kedalam kuburan hendaklah muhrimnya
Letakkan mayat dilahat dalam posisi miring ke kanan dan mukanya menghadap ke kiblat. Rapatkan ke dinding kuburan supaya tidak bergeser dan berikan bantalan di bagian belakang dengan gumpalan tanah agar tidak terbalik ke belakang
Letakkan mayat di dalam kuburan dengan membaca do’a
بسم الله وعلى ملة رسول الله                                                                                                        
Artinya : “ dengan menyebut nama Allah dan atas agama Rosululloh”
Lepaskan ikatan kain kafan di bagian kepala dan kaki mayat
Setelah selesai meletakkan mayat di dalam kuburan, terlebih dahulu mayat di tutup dengan kabin (kepingan-kepingan tanah, papan) barulah ditimbun dengan tanah
Disunnahkan sebelum menimbun kuburan meletakkan tiga genggam tanah pada bagian kepala, pinggang, dan kaki.
Hal-hal yang dilarang dan dianjurkan melakukannya setelah kuburan ditimbun yaitu :
Tinggikan kuburan (20 cm) dari tanah sebagai tanda bahwa itu adalah kuburan
Boleh memberi tanda kuburan dengan bau atau sejenisnya
Membundarkannya lebih baik dari pada meratakannya
Haram membuat bangunan diatas kuburan
Makruh duduk dan berdiri diatas kuburan dan haram buang air diatas kuburan
Tidak boleh membangun masjid diatas kuburan dan membuat jndela khusus kearah kuburan.


Ps: untuk bab 3 atau kesimpulan, silahkan buat sendiri.

Semoga bermanfaat 😊😊